Samuel Wospakrik: Disaat Aktivitas Dibatasi, Bukan Berarti Harus Berhenti Berkarya.
Samuel Wospakrik |
Samuel Wospakrik (26 tahun), salah satu staf Yayasan Econusa
menceritakan kegiatannya selama berada di rumah. Samuel mengaku, di tengah
pandemi ini ia tetap mengerjakan pekerjaan kantor walaupun lebih banyak melalui
mobile phone, via email dan berkomunikasi dengan teman-teman di lokasi-loaksi
intervensi Econusa. Selain itu juga, pria yang lebih sering akrab disapa sam
ini mengatakan, aktivitas lainnya selain bekerja dari rumah ia juga sering menghabiskan waktu dengan
menyalurkan hobinya bermain musik. “Selalu ada waktu untuk music, sesibuk-sibuk
apapun itu”, jelasnya.
Pria yang menyukai musik sejak duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar,
saat ini mencoba memanfaatkan media sosial untuk berkarya bersama teman-teman
meraka yang tergabung dalam grup Sagoo Roots dan juga Mnukwar Cover melalui
platfom youtube. Melalui grup Mnukwar Cover, Sam bersama komunitasnya bertujuan
untuk memperkenalkan Kota manokwari dan tempat-tempat wisata yang ada agar dapat kenal dikalangan masyarakat
kota Manokwari ataupun masyarakat Indonesia dan juga sebagai konten penghibur
di masa pandemi ini.
“Dengan adanya Mnukwar Cover dapat menjadi contoh media yang memberi
ruang bagi teman-teman lain untuk bisa berkarya di dalam masa pandemi ini,
sehingga waktu yang ada tidak terbuang percuma dan juga dapat meningkatkan
kreativitas diri melalui media sosial”, tandasnya.
Anak ke empat dari lima saudara ini, berpesan kepada pemuda-pemudi Papua
dalam menjalankan masa pandemi covid-19 ini, selalu mengikuti protokol yang
berlaku dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan dan juga
disaat aktivitas dibatasi bukan berarti harus berhenti berkarya tetapi dapat
berkarya dimana saja dan mengunakan apa saja dengan salah satu contohnya yaitu
media sosial youtube. (AlinkSyafril)