"Jadilah Pengunjung Yang Baik"

YouTube: AlinkSyafril, Facebook: Alinksyafril, Instagram: Alinksyafril25

Rabu, 10 Juni 2020

Mnukwar Cover, Media Contoh Untuk Berkarya Dalam Masa Pandemi Covid-19

Samuel Wospakrik: Disaat Aktivitas Dibatasi, Bukan Berarti Harus Berhenti Berkarya.

Samuel Wospakrik
Manokwari,- Masa pandemi covid-19 membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas, seiring dengan himbauan untuk berdiam diri di rumah atau dengan kata lain stay at home jika tida ada urusan mendadak. Tapi, keterbatasan aktivitas ini bukan alasan untuk berhenti berkarya, malah hal ini bisa membuka peluang untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik dengan melakukan berbagai kegiatan bermanfaat dan berguna dalam meningkatkan kualitas individu.


Samuel Wospakrik (26 tahun), salah satu staf Yayasan Econusa menceritakan kegiatannya selama berada di rumah. Samuel mengaku, di tengah pandemi ini ia tetap mengerjakan pekerjaan kantor walaupun lebih banyak melalui mobile phone, via email dan berkomunikasi dengan teman-teman di lokasi-loaksi intervensi Econusa. Selain itu juga, pria yang lebih sering akrab disapa sam ini mengatakan, aktivitas lainnya selain bekerja dari rumah ia  juga sering menghabiskan waktu dengan menyalurkan hobinya bermain musik. “Selalu ada waktu untuk music, sesibuk-sibuk apapun itu”, jelasnya.

Pria yang menyukai musik sejak duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar, saat ini mencoba memanfaatkan media sosial untuk berkarya bersama teman-teman meraka yang tergabung dalam grup Sagoo Roots dan juga Mnukwar Cover melalui platfom youtube. Melalui grup Mnukwar Cover, Sam bersama komunitasnya bertujuan untuk memperkenalkan Kota manokwari dan tempat-tempat wisata yang  ada agar dapat kenal dikalangan masyarakat kota Manokwari ataupun masyarakat Indonesia dan juga sebagai konten penghibur di masa pandemi ini.

“Dengan adanya Mnukwar Cover dapat menjadi contoh media yang memberi ruang bagi teman-teman lain untuk bisa berkarya di dalam masa pandemi ini, sehingga waktu yang ada tidak terbuang percuma dan juga dapat meningkatkan kreativitas diri melalui media sosial”, tandasnya.

Anak ke empat dari lima saudara ini, berpesan kepada pemuda-pemudi Papua dalam menjalankan masa pandemi covid-19 ini, selalu mengikuti protokol yang berlaku dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan dan juga disaat aktivitas dibatasi bukan berarti harus berhenti berkarya tetapi dapat berkarya dimana saja dan mengunakan apa saja dengan salah satu contohnya yaitu media sosial youtube. (AlinkSyafril)


Selasa, 09 Juni 2020

Diskusi Hari Lingkungan Hidup Ditengah Pandemi Covid-19

Andreas Deda: “Back To Basic, Back To Nuture Being As The Papuan People Have The Land”

 

Foto Bersama Peserta Bentara Bertutur 3
Manokwari,- Bentang Nusantara (Bentara) Papua mengadakan peringatan Hari Lingkungan Hidup dengan menggelar forum diskusi online atau yang lebih kerennya disebut “Bentara Bertutur” sebagai bentuk sosialisasi bagaimana menerepkan makna Hari Lingkungan Hidup yang sesungguhnya, Sabtu (6/6/2020).

Bentara Bertutur yang telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini mengangkat tema “Kesadaran Bersama Kembali ke Alam Untuk Pulih Dari  Pandemi Covid-19”. Tema ini diambil merujuk pada adanya pandemi covid-19 yang menyerang hampir di seluruh dunia dan penyebarannya sangat cepat. Selain itu, pandemi covid-19 juga berpengaruh pada keadaan alam yang mengalami perubahan pada sektor lingkungan menjadi lebih baik.

Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Andreas Deda selaku dosen Fakultas Sastra dan Budaya Unipa sekaligus Pembina Mahasiswa Asrama Jayapura, narasumber ke dua yaitu, Westiani Agustin, aktivis lingkungan dan pendiri Biyung Indonesia.

Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan para narasumber, yang dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber. Menurut Deda, ketika kita bicara kesadaran bersama, ini semacam kesadaran kolektif dari masyarakat pada umumnya yang menunjukan tindakan bertahan dalam situasi yang serba susah atau terbatas dalam arti sosial distancing ataupun pishycal distancing.

“Perlu digaris bawahi, pandemi covid-19 menyebar dengan ganas mengakibatkan kebijakan-kebijakan secara politik, memaksa komunitas (mahluk sosial) dan warga negara yang harus berinteraksi dibatasi skala ruangnya karena pergerakan ruang kita akan membantu penyebaran virus secara aktif tetapi disisi lain pergerakan ini dapat berdampak pada ketahanan pangan kita”, jelasnya.

Ia juga mengatakan, dengan adanya pandemi covid-19 ini adanya sebuah kesadaran yang mengembalikan “Back To Basic, Back To Nuture Being As The Papuan People Have The Land” yang dapat diartikan sebagai kembali ke awal, kembali ke alam karena orang papua memiliki tanah. Selain itu juga dampak dari covid-19 yaitu banyak orang memiliki kesadaran kolektif dengan kembali untk berkebun. Setelah dampak covid-19 berlalu,Ia berharap ini adalah kesadaran yang betul-betul menyentuh kesadaran nurani dan jiwanya dan bukan karena ketakutan akan covid -19.

Sementara itu, Westiani Agustin mengungkapkan sebelum masa pandemi covid-19 ini terjadi, manusia menganggap berada dipuncak ekosistem dengan mengedepankan ego yang ada tanpa memikirkan ekosistem disekitarnya.

Pandemi covid-19 tidak secara langung merusak tetapi menunjukkan fakta tentang kerusakan sistem yang ada baik disektor pangan, sistem kesehatan, sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem sosial dan termasuk kerusakan pada sistem pengelolaan lingkungan, ujar wanita yang biasa disapa Ani ini.

Ia juga menjelaskan, Kita butuh kesadaran bersama untuk pulih dengan merubah paradigma kita dari ego menjadi eco, dimana manusia tidak lagi merasa diatas segalanya tetapi manusia berada bersama-sama dalam ecositem. Selain itu ia juga berpesan, mari belajar dari masyarakat yang menjadikan kebun dan tanahnya bagian dari keluarga, karena di balik tanah ada kehidupan yang memberi manusia kepulihan, keberlanjutan, dan juga kedaulatan. (AlinkSyafril)

 

 


Mnukwar Cover, Media Contoh Untuk Berkarya Dalam Masa Pandemi Covid-19

Samuel Wospakrik: Disaat Aktivitas Dibatasi, Bukan Berarti Harus Berhenti Berkarya. Samuel Wospakrik Manokwari,- Masa pandemi covid-19 me...